E-commerce telah menjadi cara baru dalam melakukan kegiatan bisnis. Platform ini mempertemukan antara penjual dan pembeli dari seluruh dunia. Karena memiliki jangkauan yang luas, maka sistem keamanan yang terjamin adalah suatu keharusan. Salah satu sistem keamanan yang tedapat pada studi kasus e-commerce adalah Optical Character Recognition (OCR).
Istilah OCR masih terdengar asing bukan? Apa arti teknologi ini dan seperti apa mekanisme kerjanya? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Mengenal Apa Itu OCR dan Penerapannya Pada Studi Kasus E-Commerce
Apa itu OCR? OCR adalah singkatan dari Optical Character Recognition. Yaitu suatu teknologi yang dapat membaca data dari gambar dan mengubahnya dalam format teks lalu diproses oleh komputer.
Dalam pengertian lain, OCR juga terkenal sebagai text detection. Teknologi ini juga bagian dari kecerdasan buatan yang bermanfaat dalam banyak keperluan, salah satunya meningkatkan sistem keamanan pada studi kasus e-commerce. Lantas bagaimana cara kerja dari OCR? Berikut adalah contoh pemanfaatan OCR pada e-commerce.
-
Fraud Detection
Salah satu contoh pemanfaatan Optical Character Recognition (OCR) pada e-commerce adalah fraud detection. Fraud detection adalah ancaman yang sering terjadi dalam transaksi online. Ancaman ini dapat teridentifikasi melalui beberapa ciri, salah satunya adalah meningkatnya jumlah transaksi secara tidak wajar dari satu akun atau seorang konsumen.
Saat terjadi percobaan fraud maka OCR akan mengidentifikasinya secara otomatis dan memberi pemberitahuan kepada penjual. Melakukan deteksi fraud secara manual tentunya membutuhkan waktu lama.
Proses yang lama tersebut dapat merugikan penjual. Maka dengan adanya OCR, prosesnya menjadi lebih cepat dan mencegah kerugian.
-
One-Time Password (OTP) Untuk Verifikasi User
Contoh lain dari studi kasus teknologi OCR pada e-commerce adalah one-time password (OTP) untuk verifikasi keamanan. OTP sudah banyak digunakan pada aplikasi online guna menjamin keaslian user.
Cara kerjanya adalah, user meminta akses untuk login ke suatu aplikasi. Kemudian, aplikasi akan mengirimkan OTP melalui SMS, dan user harus memasukkan ulang OTP tersebut. Cara ini terbukti efektif dalam menjaga keamanan aktivitas user.
Dalam studi kasus e-commerce, OTP berguna untuk memastikan user kredibel. Artinya tidak semua orang bisa mengakses akun. Hal ini dapat mencegah adanya pembajakan yang menyebabkan kerugian.
