Tidak bisa kita pungkiri, menghitung gaji karyawan adalah salah satu hal yang rumit dan perli dilakukan dengan hati-hati. Apalagi dalam penggajian sendiri banyak variabel-variabel yang perlu dimasukkan dan dihitung untuk menentukan gaji pokok karyawan.
Jumlah gaji pokok sendiri biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama. Agar Anda lebih mengerti tentang cara menghitung gaji karyawan, mari simak artikel di bawah ini.
Cara Menentukan Nilai Gaji Pokok Karyawan
Ketentuan gaji pokok sebenarnya sudah diatur dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, di mana besaran gaji pokok karyawan adalah minimal 75% dari upah total karyawan yang terdiri dari gaji bersih dan ditambah dengan tunjangan tetap.
Nilai gaji pokok sendiri diatur sesuai golongan jabatan mulai dari yang terendah sampai tertinggi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghitung gaji karyawan, yaitu sebagai berikut:
1. Nilai Pekerjaan di Pasaran
Tiap perusahaan bisa menawarkan gaji yang berbeda untuk posisi yang sama. Namun, Anda bisa menarik angka rata-rata dari penawaran gaji di pasaran. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan faktor geografis dari lokasi kerja.
Seperti yang kita tahu, gaji yang ditetapkan juga perlu melihat UMR yang telah disahkan. Kita tidak boleh menggaji karyawan di bawah UMR.
2. Kesesuaian dengan Skala Upah
Setiap perusahaan pasti memiliki skala upah, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar gaji karyawan.
Agar dapat menentukan nilai gaji pokok, Anda dapat menawarkan gaji sesuai di pasaran atau bisa lebih tinggi maupun rendah. Anda juga perlu menambahkan tunjangan, bonus, atau komisi. Semua variabel itu akan dimasukkan untuk menghitung gaji karyawan.
3. Kontribusi Profesi bagi Perusahaan
Seberapa besar kontribusi profesi yang bisa diberikan terhadap perusahaan juga bisa menjadi cara untuk menentukan gaji pokok.
Apabila profesi itu memberikan pengaruh besar bagi perusahaan, tentu Anda bisa memberikan gaji yang tinggi untuk posisi tersebut. Anda juga bisa melihat kecakapan dari karyawan dalam mengemban tugasnya. Bila kinerja karyawan di atas rata-rata dan memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan maka tidak ada salahnya Anda mempertimbangkan untuk memberikan gaji yang lebih tinggi.
Bagaimana Cara Menghitung Gaji Prorata?
Biasanya, demi mengejar target perusahaan akan merekrut karyawan tambahan, biasanya ini terjadi di tengah bulan. Nah, metode penghitungan gaji karyawan yang masuk di tengah bulan disebut dengan gaji prorata atau hitungan proporsional. Berikut ini cara menghitung gaji prorata.
1. Menghitung gaji karyawan prorata berdasarkan jumlah hari kerja
Karyawan yang masuk di pertengahan bulan tidak akan menerima gaji penuh. Biasanya perusahaan akan membayar gaji karyawan sesuai dengan jumlah hari masuk kerja karyawan tersebut.
Cara menghitung gaji karyawan berdasarkan hari kerja pun mudah, berikut ini caranya:
Gaji= jumlah hari kerja / jumlah hari kerja dalam sebulan X gaji satu bulan
2. Menghitung gaji karyawan prorata berdasarkan jumlah jam kerja
Selain berdasarkan jumlah hari kerja, gaji prorata juga bisa dihitung dari jumlah jam kerja. Namun, perhitungan dengan metode satu ini lebih rumit karena Anda harus menghitung upah per jam, lalu mengkalikannya dengan jumlah jam kerja karyawan. Berikut ini rumusnya:
Upah per jam =1/173 X upah satu bulan
Itulah cara menghitung gaji karyawan baik itu gaji pokok atau gaji karyawan prorata. Menghitung gaji karyawan memang harus dilakukan dengan benar agar tidak ada yang merasa dirugikan.
Seperti halnya menentukan gaji, merekrut karyawan juga harus dilakukan sebaik mungkin agar tidak terjadi salah rekrut yang akan merugikan perusahaan. Oleh karena itu, pastikan Anda memasang lowongan di job portal terbaik seperti memasang lowongan di KitaLulus. Memasang lowongan di KitaLulus memberikan Anda kemudahan proses sehingga bisa menghemat banyak waktu untuk mendapatkan kandidat terbaik. Cukup 3 hari, kandidat paling sesuai akan menghubungi Anda melalui WhatsApp. Selain itu, memasang lowongan di KitaLulus juga gratis. Ayo pasang lowonganya sekarang!